Setiap glasir keramik harus dibakar pada kisaran suhu tertentu. Jika dibakar pada suhu yang terlalu rendah, glasir tidak akan matang. Jika suhu terlalu tinggi, glasir akan menjadi terlalu meleleh dan mengalir dari permukaan tembikar. Untuk dapat berhasil, seorang pembuat tembikar harus mengetahui kisaran suhu yang tepat saat glasirnya menjadi matang.
Ketika pembuat tembikar berbicara tentang rentang pembakaran keramik, mereka biasanya mengacu pada tiga yang paling umum: rentang pembakaran api rendah, menengah, dan api tinggi. Mengenai glasir, kita perlu menambahkan dua rentang lainnya: rentang api sangat rendah dan rentang api menengah bawah.
1. Rentang Api Sangat Rendah
- dari cone 022 (kisaran 1112⁰F – 605⁰C)
- sampai cone 013 (kisaran 1566⁰F – 850⁰C)
Rentang ini biasanya digunakan untuk glasir kilap dan overglaze dengan api pembakaran sangat rendah. Karya harus dibakar setidaknya sekali pada suhu yang lebih tinggi terlebih dahulu, agar badan tanah liat menjadi matang. Karya sering kali tidak hanya melalui pembakaran bisque, tetapi juga pembakaran glasir dengan suhu yang lebih tinggi. Overglaze dan kilap dengan api yang sangat rendah kemudian diaplikasikan pada glasir primer yang sudah dibakar. Karya dikembalikan ke kiln untuk pembakaran dengan suhu yang sangat rendah untuk menyatukan overglaze.